UKBI: Media Promosi Bahasa dan Budaya Indonesia

Oleh: Faradika Darman, S.S.
(Pengkaji Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Maluku)

Pernahkah Anda mendengar tentang UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia)? Jika TOEFL (Test of English Foreign Language) saat ini sudah sangat dikenal oleh sebagian besar masyarakat di seluruh belahan dunia, lantas bagaimana dengan UKBI? UKBI yang diwujudkan pada awal tahun 1990-an ini dirintis melalui berbagai peristiwa kebahasaan yang diprakarsai oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Kongres Bahasa Indonesia IV dan V (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/ukbi/v2/). Seiring berjalannya waktu UKBI pun terus menerus dikembangkan dan dievaluasi agar dapat menjadi tes berbahasa Indonesia yang berstandar nasional. Di era globalisasi seperti sekarang ini  UKBI adalah salah satu upaya memartabatkan bahasa Indonesia dan menjadi benteng bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh dari budaya-budaya bangsa lain.

Uji kemahiran  berbahasa yang berlangsung kurang lebih hampir satu setengah jam ini pada kenyataannya belum terlalu dikenal bahkan diminati oleh masyarakat Indonesia sendiri. Hal ini terbukti dengan belum dikenalnya UKBI pada semua lapisan masyarakat. Untuk menjadikan UKBI sejajar dengan TOEFL atau menginternasionalkan UKBI tentunya butuh kerja sama semua pihak. Pemerintah pun harus turut mengambil peran penting untuk pengembangan alat/sarana uji kemahiran berbahasa ini. UKBI dapat dijadikan sebagai salah satu syarat ketika mahasiswa asing ingin melanjutkan sekolah ke Indonesia. Selain itu, calon maahsiswa S2 dan S3 yang melanjutkan sekolah baik di universitas negeri maupun swasta yang selama ini diberikan syarat harus memiliki sertifikat TOEFL dapat digantikan dengan wajib memiliki sertifikat UKBI.  Pun pekerja asing yang ingin bekerja di Indonesia.  Harus diakui bahwa istilah UKBI memang belum sepopuler TOEFL. UKBI belum secara meluas dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya di sekolah, universitas, instansi-instansi pemerintah maupun swasta dan lain-lain. Uji kemahiran yang terdiri atas 5 (lima) seksi ini menguji tentang kemampuan tulisan dan lisan berbahasa seseorang. Akan tetapi, di dalam pengujian ini UKBI tidak hanya mengarahkan seseorang untuk mempelajari dan mengetahui standar atau ukuran berbahasa seseorang, akan tetapi UKBI juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau media untuk mempromosikan budaya Indonesia. Mengapa? Materi yang disajikan dalam tes kemahiran berbahasa itu berupa penggunaan bahasa Indonesia yang meliputi ejaan, pilihan kata, kalimat, dan lain-lain tetapi juga tentang isu-isu atau pengetahuan dalam beberapa bidang seperti sejarah, kebudayaan, hukum, dan ekonomi.

UKBI tidak hanya menguji kemampuan atau pemahaman kita tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi kita dapat mempelajari sejarah dan budaya bahkan mengenal keberagaman Indonesia melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indoensia (UKBI).  Salah satu contoh yang dapat diambil adalah pada soal simualsi UKBI. Banyak informasi yang dapat diketahui antara lain terkait dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia seperti rumah Tongkonan yang merupakan rumah adat Suku Toraja, keunikan Suku Dayak, dan bahkan kita dapat mengetahui tentang tata cara dalam pernikahan Suku Jawa melalui tes UKBI. Tes kemampuan berbahasa ini tidak hanya melatih dan mengarahkan peserta tes untuk menguasai atau mempelajari tentang kaidah-kaidah berbahasa yang baik dan benar, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia yang begitu beragam. Keragaman Budaya ini patutnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena merupakan kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Dapat dibayangkan, jika nantinya UKBI menjadi tes berstandar internasional, Indonesia tidak hanya dikenal dari segi bahasanya saja, namun dikenal pula dari sisi budayanya. Bukanlah suatu hal yang mustahil bangsa Indonesia perlahan namun pasti akan benar-benar dikenal di mata dunia. Uji kemahiran yang terdiri atas seksi mendengarkan, merespon kaidah, membaca, menulis, dan berbicara ojuga menyajikan materi atau persoalan-persoalan terkait dengan sejarah, hukum, dan tentang masalah-masalah perekonomian di Indonesia. UKBI dapat dikatakan sebagai alat uji yang kompleks jika dilihat dari berbagai sisi yakni sisi bahasa, budaya, sejarah, sehingga kita dapat mempelajari sejarah dan budaya bahkan mengenal keberagaman Indonesia melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indoensia (UKBI).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − 15 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top