Air Tukang

“Selamat pagi, semua,” sapa seorang pria sederhana bertubuh tegap, berkulit gelap dengan rambut hitam berikal. “Selamat pagi, Obeth,” jawab beberapa ibu yang duduk bersama anak-anak kecil di depan beranda rumah mereka yang saling berdekatan. Salam yang sama juga disampaikan oleh beberapa ibu yang sedang menjemur pala, salah satu kekayaan alam di Maluku, di sepanjang jalan di desa kecil, di bibir pantai Pulau
Saparua.

Desa yang sangat sejuk karena pepohonan rindang menaungi setiap lekak-lekuknya. Desa yang hanya bisa dijejaki dengan sederet trap-trap yang memisahkan antara rumah-rumah yang ada di sisi kanan dan kiri.

Cerita selengkapnya dapat diunduh di sini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7 + one =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top