Kosakata-Kosakata Terpopuler dalam KBBI Daring

Nita Handayani Hasan

Kantor Bahasa Maluku

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saat ini telah bertransformasi menjadi kamus elektronik yang mudah diakses oleh siapa saja. Pengguna KBBI dapat mengakses KBBI di mana pun dan kapan pun saja. Tidak ada lagi alasan bagi pengguna bahasa Indonesia untuk tidak menggunakan KBBI dalam kegiatan berbahasa.

Sejak diluncurkan pada 28 Oktober 2016, KBBI daring telah dikunjungi sebanyak 71 juta kali oleh pengguna terdaftar maupun tidak terdaftar. Hal tersebut menjadikan KBBI daring sebagai aplikasi kamus tersibuk di Indonesia. Selain itu, data kunjungan tersebut juga dapat mengindikasikan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melibatkan kamus sebagai acuan dalam berbahasa.

KBBI daring tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk mencari makna sebuah kata, tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat untuk mengusulkan kosakata baru. Pengguna terdaftar dapat menyumbang kosakata bahasa daerah yang dimiliki untuk dimasukkan dalam KBBI. Tidak semua kosakata dalam bahasa daerah dapat dimuat dalam KBBI, hanya kosakata-kosakata yang memiliki keunikan dan belum memiliki konsep dalam bahasa Indonesia saja yang dapat dijadikan entri dalam KBBI.

Selain menambahkan kosakata, pengguna KBBI daring terdaftar juga dapat mengusulkan makna dan contoh baru pada kosakata-kosakata yang telah ada dalam KBBI. Jika pengguna KBBI pernah melihat kesalahan definisi atau mungkin ditemukan definisi terbaru dalam sebuah kata dalam KBBI, tim penyusun KBBI sangat terbuka terhadap saran yang diberikan oleh masyarakat. 

Keberadaan KBBI daring juga dapat dijadikan rekam jejak fenomena kebahasaan yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Salah satu fitur dalam KBBI daring tersebut, yaitu pencarian terpopuler. Fitur tersebut dapat menunjukkan kepada pengguna KBBI kosakata-kosakata yang paling sering dicari, mulai dari kosakata terpopuler hari ini hingga terpopuler sepanjang masa. Kosakata-kosakata yang masuk ke kelompok-kelompok tersebut merupakan kosakata-kosakata yang paling sering dicari oleh masyarakat. Biasanya, pencarian kosakata terpopuler akan mewakili situasi kebahasaan yang terjadi di masyarakat. Situasi kebahasaan tersebut dapat terjadi sebagai dampak dari adanya penggunaan bahasa oleh tokoh-tokoh populer atau kejadian unik yang terjadi di tengah masyarakat.

Salah satu kata yang masuk pada daftar pencarian terpopuler, yaitu kata pandemi. Kata tersebut masuk ke daftar pencarian kata terpopuler dari bulan Februari hingga bulan Mei. Munculnya kata pandemi dalam kelompok kosakata terpopuler bukanlah tanpa alasan. Munculnya penyebaran virus Corona sejak bulan Desember di Cina, kemudian masuk ke Indonesia sekitar bulan Maret menyebabkan kata pandemi semakin populer.

Berdasarkan KBBI edisi V, kata pandemi berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Kata tersebut sangat tepat untuk mengungkapkan penyebaran virus Corona yang terjadi saat ini. Tren penggunaan kata pandemi juga meningkat setelah tanggal 8 Maret hingga kini (www.trends.google.co.id).

Kata pandemi juga meningkat penggunaannya pada tahun 2005—2009. Jika ditarik ke belakang, peningkatan penggunaan kata pandemi pada tahun 2005 disebabkan oleh munculnya kasus flu burung H5N1 di Indonesia. Pada tahun 2005 media cetak dan elektronik berlomba-lomba memberitakan kejadian kasus flu burung, sehingga menyebabkan peningkatan penggunaan kata pandemi. Pada tahun 2009 terjadi pandemi flu babi. Flu tersebut juga menjangkiti dunia, serta memakan korban 575.400 jiwa di seluruh dunia. Jika dibandingkan dengan kasus flu burung, pemberitaan kasus flu babi masih tergolong sedikit.

Selain kata pandemi, kata yang paling sering dicari dalam KBBI V, yaitu mudik dan pulang kampung. KBBI edisi V menjelaskan bahwa mudik memiliki arti (1) (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman); (2) pulang ke kampung halaman. Selanjutnya, arti kata pulang kampung, yaitu kembali ke kampung halaman.

Jika dilihat dari tren penggunaannya (www.trends.google.co.id) dari tahun 2004 hingga tahun 2020, kata mudik dan pulang kampung terlihat mengalami peningkatan pada bulan-bulan yang mendekati hari raya Idulfitri. Namun, jika kedua kata tersebut dibandingkan, penggunaan kata mudik lebih sering digunakan dalam kurun waktu 2004—2019. Pada tahun 2020, kata pulang kampung lebih populer dibandingkan kata mudik.

Peningkatan pemakaian kata pulang kampung dan mudik di tahun 2020 terjadi pada bulan April atau lebih cepat satu bulan sebelum hari raya Idulfitri. Hal tersebut berbeda dengan penggunaan kata mudik dan pulang kampung pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, kata mudik dan pulang kampung menjadi lebih populer penggunaannya pada saat satu minggu menjelang hari raya Idulfitri. Jika ditarik ke belakang, perbedaan tren penggunaan kata mudik dan pulang kampung pada tahun 2020 dipicu oleh adanya pernyataan Bapak Joko Widodo (dalam wawancara bersama Najwa Shihab) yang membedakan kata mudik dan pulang kampung.

Kata terpopuler lainnya pada tahun ini (hingga bulan Mei 2020), yaitu hoaks. Kata hoaks mulai sering digunakan pada tahun 2008. Kata tersebut menjadi sangat populer pada Oktober 2018. Pada saat itu terdapat berita hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang. Berita tersebut menjadi sangat terkenal karena penganiayaan tersebut tidak pernah terjadi. Berita hoaks lainnya yang terkenal pada bulan Oktober 2018, yaitu munculnya hasil rekaman black box Lion Air JT 610 (dengan rute dari Jakarta menuju Pangkal Pinang). Rekaman black box Lion Air JT 610 yang beredar di masyarakat merupakan berita bohong. Banyak masyarakat yang membagikan rekaman tersebut. Namun, faktanya rekaman tersebut bukanlah rekaman detik-detik kecelakaan Lion Air JT 610.

Kata hoaks pertama kali diusulkan sebagai warga KBBI, yaitu pada tahun 2016. Kata tersebut kemudian diterima dan dimasukkan di KBBI edisi V pada tahun 2019. Kata hoaks berarti infomasi bohong. Dalam KBBI V, kata hoaks dikategorikan sebagai cakapan.

Di tahun 2020 (hingga bulan Mei 2020), penggunaan kata hoaks kembali meningkat. Munculnya kata hoaks sebagai kata terpopuler bukanlah tanpa alasan. Munculnya berita-berita hoaks pada pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya. Hingga bulan April 2020, Kominfo telah menemukan kurang lebih 562 isu hoaks yang berhubungan dengan Covid-19 (www.kominfo.go.id). Tren penggunaan kata hoaks pada tahun 2020 merupakan yang terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pemahaman mengenai penggunaan kata-kata terpopuler merupakan salah satu cara untuk mengetahui fenomena sosial yang terjadi di tengah masyakarat. Masuknya kata-kata terpopuler dalam KBBI daring juga mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia sebagai pengguna kamus telah memanfaatkan kamus sebagai wadah memfilter informasi yang ada. Pengguna kamus tidak hanya langsung menyerap infomasi yang ada, tetapi mereka ingin mengecek atau mengetahui makna dan penggunaan kata yang tepat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 3 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top