Weldemina Yudit Tiwery
Setiap pagi dikau di sana untuk menyediakan sarapan pagi
dan memastikan bahwa semua orang di rumah
memulai hari dengan tiada kekurangan makan
Setiap siang dikau di sana untuk menyediakan makan siang
dan memastikan bahwa semua orang di rumah
tak kelaparan sepanjang hari
Setiap sore dikau di sana untuk menyediakan kudapan sore
dan memastikan bahwa semua orang di rumah
telah menjalani hari dengan baik
Setiap malam dikau ada di sana untuk menyediakan makan malam
Dan memastikan bahwa semua orang di rumah
akan menikmati istirahat dengan perut kenyang
Di mata orang modern dapur tak berharga
Namun dikau memberinya harga yang tinggi sebagai dapur kehidupan
Dan tiada kehidupan yang tiada berharga
Dikau mengolah makanan dan minuman kehidupan di sana
Otakmu merancangkan menu kehidupan di sana
Jemarimu mencetakkan asupan kehidupan di sana
Di panci dan kuali makanan kehidupan dimasak
Bersama keringat dan doa
Dan dikau menyajikannya penuh cinta setiap hari
Semenjak pagi, siang, sore hingga malam.
Begitu seterusnya siklus kehidupan
Berporos di dapur
Di mata orang modern dapur tak berharga
Namun di sana dikau membubungkan setinggi-tingginya asap kehidupan
Hingga ke singgasana Illahi
Menyeruakkan aroma rempah nan harum melebihi aroma parfum impor
Semua orang terpesona karenanya
Di mata orang modern, dapur tak berharga
Namun di sana terdapat meja hidangan cinta
Cinta yang tersaji tanpa meminta balas
Cinta yang terberi tanpa syarat
Cinta yang teraktakan tanpa banyak kata
Maka jika engkau pencinta kehidupan
Jangan seorangpun menghinakan perempuan dan dapur
Feri Kairatu-Ambon, 22 Oktober 2017