Agung Pranyoto
ratapku menggelinding di pekarangan Kampung Coen
penikmat lorong jalan yang ternodai kenangan
negeri barakat menjelma biru menjadi haru
senja datang lagi
kicau dan jangkrik mulai menyalakan tanda
ada si merah melintas dengan senyum manja
dipertontonkan kenangan mengingat dalam nalar
senja datang lagi
pertolehan kanan terpajang Lewerani dengan bijak
bukan sekadar ungkapan indah
Tuhan di singgasana, santai menganggukkan keinginan peminta
membelalak mata relakan yang lalu
biar Andansari menyabdakan sastra
Benteng Belgica-Banda Naira, 17 Oktober 2017