Matahari Hakamaita

Chalvin Papilaya

Matahari seluas mata hati rimba
Tak terduga; hangus membuat sirna
Mengalir di jalan talas, menyilaukan walang
Membenci penipu menunggangi hujan


Pencuri berlompat dari teras sucinya
Ia menegur; menyumburkan matakao
Siapa lupa batas yang jauh; selamat pergi
Di doalah kau datang pastikan maut tertunda


Matahari memanaskan dengan cahaya
Ia membawa binatang rimba; mesti bicara
Seperti anak-anak di dalam kandung perempuan
Dibujuknya dari tapalang, lewati hati nasarani


Jika liar mengancam; mengeluhnya mustajab
Ia menyuapi sambil menyabarkan diri di dada
Sang jantan skeleng dan nona yang jinak
Merayakan hidup sebagai penjaga jiwa


Matahari menetaskan semua unggas di Hutul
Ular di pandan-pandan bangun dari tidur nyenyak
Pemburu dibantai panah; ia jua seekor dewi
Sepahit hati ular; di mata-mata jalan berhentilah


Pau, Oktober 2017

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 − three =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top