Meminimalisasi Komunikasi yang Tidak Efektif

David Rici Ricardo

Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya interaksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi adalah media dalam berinteraksi. Betapa pentingnya kemampuan berkomunikasi dimiliki setiap orang, agar maksud pengirim pesan (komunikator) dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima pesan (komunikan).
Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (https://kbbi.kemdikbud.go.id/). Komunikasi terdiri atas komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan pengirim pesan kepada penerima pesan yang berbentuk lisan maupun tulisan. Selanjutnya, komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang disampaikan pengirim pesan kepada penerima pesan dalam bentuk intonasi suara, mimik wajah, gerakan tubuh, sentuhan, simbol atau tanda untuk mempermudah penerima pesan dalam memahami makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Pada pembahasan kali ini, saya hanya membahas dan menitikberatkan pada komunikasi verbal (lisan).
Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap orang. Keterampilan itu penting untuk terus dilatih dari waktu ke waktu. Keterampilan itu penting agar maksud atau pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipahami secara benar oleh penerima pesan. Tidak menimbulkan kesalahpahaman, kebencian, maupun makna ganda pada saat komunikasi berlangsung. Kemampuan berkomunikasi itu erat kaitannya dengan kemampuan berbahasa. Lewat berbahasalah kemampuan berkomunikasi itu dapat diukur.
Menurut Trimansyah (Modul Literasi Menulis, 2019) urutan kemampuan berbahasa adalah membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Dapat disimpulkan bahwa berbicara menjadi urutan ketiga setelah membaca dan menyimak. Seseorang mampu berbicara setelah melewati tahap membaca dan menyimak. Membaca dan menyimak adalah faktor penentu seseorang mampu berbicara. Pada tahap itulah penentu apakah pesan yang dimaksud oleh pengirim pesan dapat dipahami dengan baik kepada penerima pesan.
Pernahkah Anda menyimak seseorang yang sedang berbicara tetapi keliru pada saat mengucapkan kata yang dimaksud? Hal itu menunjukkan ketidakkonsistenan berbahasa yang berkembang di tengah masyarakat saat ini. Jika itu sering terjadi, maka dapat dipastikan akan merusak kaidah yang berlaku di dalam bahasa Indonesia.
Tujuan berkomunikasi adalah maksud/pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipahami tanpa menimbulkan kesalahpahaman ataupun ambigu kepada penerima pesan. Bayangkan jika seseorang yang sedang berbicara tetapi keliru pada saat mengucapkan kata yang dimaksud. Apa yang akan terjadi? Penerima pesan tentu akan sangat sulit memahami apa maksud/pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Ketidakpahaman penerima pesan akan maksud/pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan menyebabkan sering kali komunikasi menjadi tidak efektif.
Bahasa Indonesia memiliki perbedaan dengan bahasa lain, katakanlah bahasa Inggris. Dalam pengucapan huruf sangat terlihat sekali perbedaannya. Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris huruf /a/ diucapkan dengan [éi]; /b/ diucapkan dengan [bi]; /c/ diucapkan dengan [si]; dan seterusnya. Bahasa Indonesia memiliki ketentuan bahwa yang tertulis itu seharusnya yang diucapkan. Huruf /a/ diucapkan dengan [a]; /b/ diucapkan dengan [bé]; /c/ diucapkan dengan [cé]; dan seterusnya.
Dari ketiga huruf yang dijadikan contoh, sering sekali banyak orang yang keliru ketika mengucapkan huruf /c/ pada singkatan AC dan WC. Banyak orang mengucapkannya dengan [a-sé] dan [we-sé]. Hal itu keliru, seharusnya kedua singkatan itu dibaca dengan [a-cé] dan [we-cé]. Selain itu, huruf /z/ pada kata izin. Banyak orang mengucapkannya dengan [ijin]. Hal itu keliru, seharusnya kata izin diucapkan sesuai dengan yang tertulis. Huruf /z/ diucapkan dengan [zèt] bukan berubah menjadi [jé]. Contoh berikutnya adalah huruf /f/ pada kata fundamental dan filosofi. Banyak orang mengucapkannya dengan [pundamental] dan [pilosopi]. Hal itu keliru, seharusnya kedua kata itu diucapkan sesuai dengan yang tertulis. Huruf /f/ diucapkan dengan [èf] bukan berubah menjadi [pé]. Contoh terakhir adalah huruf /g/ pada kata organisasi dan silogisme. Banyak orang mengucapkannya dengan [orhanisasi] dan [silohismé]. Hal itu keliru, seharusnya kedua kata itu diucapkan sesuai dengan apa yang tertulis. Huruf /g/ diucapkan dengan [gé] bukan berubah menjadi [ha].
Jika diperhatikan secara saksama, kekeliruan pengucapan kata-kata di atas berdampak kepada pemahaman penerima pesan dalam menangkap maksud/pesan dari pengirim pesan. Hal itulah yang sering menimbulkan ketidakpahaman penerima pesan dan menyebabkan sering kali komunikasi menjadi tidak efektif. Pengucapan kata-kata yang keliru seperti yang dijelaskan di atas, sama sekali tidak ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dapat dipastikan seluruh kata yang diucapkan keliru tersebut tidak memiliki makna sama sekali. Inilah penyebab komunikasi itu menjadi tidak efektif. Kekeliruan pengucapan kata-kata di atas sudah seharusnya menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Perhatian untuk menjaga dan merawat bahasa negara kita sendiri. Jika tidak kita, siapa lagi yang akan merawat bahasa Indonesia?
Seseorang yang terampil dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia tentunya memegang prinsip dan mematuhi kaidah yang berlaku. Keterampilan dalam berkomunikasi perlu terus dilatih dari waktu ke waktu agar meminimalisasi komunikasi yang tidak efektif. Perbanyaklah membaca dan memahami Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang berlaku saat ini. PUEBI dapat diakses secara daring di http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf. Seseorang yang telah membaca dan memahami PUEBI dengan baik adalah seseorang yang akan terampil dalam berkomunikasi. Terampillah dalam berkomunikasi sehingga terjalin komunikasi yang efektif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × 3 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top