Vonnita Harefa
Kantor Bahasa Maluku
Pernahkah Anda mendengar istilah selebgram? Istilah tersebut sedang trend di media sosial Instagram. Lalu, apa itu selebgram? Selebgram adalah kepanjangan dari selebritas instagram. Orang yang dapat memberi pengaruh terhadap pengikutnya untuk mendukung atau menolak suatu hal disebut selebgram. Selebgram mempunyai pengikut yang banyak di akun instagramnya sehingga banyak onlineshop yang menggunakan jasa selebgram untuk menjual produk milik mereka. Usaha tersebut dinamakan endorsment. Endorsment juga membutuhkan bahasa yang mudah dimengerti, simpel dan dapat diterima oleh pengikut dari selebgram itu sendiri.
Bahasa yang digunakan pun bersifat manasuka tergantung dari gaya bahasa selebgram tersebut. Tak jarang selebgram juga dapat menciptakan kata baru sesuka hati mereka. Misalnya kata se-gorgeus pada kalimat “Kanan-kiri glowing, yang tengah ganggu bgt. Ga ngerti lagi kalau SE-GORGEOUS mereka masih saja ada hatersnya sih jujur”. Selain itu ada juga selebgram yang mengatakan “Rasanya bener-bener seenak itu”. Warganet yang biasa menggunakan media sosial Instagram pasti pernah mendengar kata-kata tersebut. Di samping itu selebgram juga menggunakan kata-kata seperti senyaman, segila, sebagus, selembut, dan segitu. Kata-kata tersebut biasanya digunakan untuk mengekspresikan kondisi ketika menggunakan barang atau rasa dari makanan yang dipromosikan.
Lalu apakah kata-kata tersebut sudah benar sesuai dengan aturan yang berlaku? Kata-kata tersebut mempunyai awalan [se-]. Jika dilihat dari proses pembentukan kata, kata tersebut terbentuk dari afiksasi (pengimbuhan) khususnya awalan (prefiks) [se-]. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat dijelaskan bahwa awalan [se-] sangat terbatas. Ada dua kelompok untuk menjelaskan imbuhan [se-] ini. Pertama, awalan [se-] ini berlaku untuk kata sedatang, setiba, sepulang, sekembali, setamat dan sesampai. Kelompok [se-] yang diikuti verba atau kata kerja dapat menghasilkan klausa yang subordinatif adverbial. Contohnya “Setiba di Bandung, rombongan mahasiswa itu mencari rumah makan”, “Biasanya sepulang dari kantor, ia bersantai di teras rumah”. Awalan [se-] pada kalimat di atas mempunyai arti ‘segera setelah perbuatan yang digambarkan verba’. Kedua, kata [se-] yang mempunyai arti ‘sebanyak’ seperti pada kata seingat, semau, setahu. Contohnya “Seingat saya, belum pernah saya menolaknya”, “Setahuku dia orang yang baik hati”. Awalan [se-] pada kelompok kedua ini mempunyai arti ‘sebanyak yang disukai atau dikehendaki oleh pelaku’. Selain itu, awalan [se-] tersebut mempunyai ciri nominal. Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat melihat apakah awalan [se-] yang diucapkan selebgram sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Di atas ada contoh awalan [se-] yang menggunakan bahasa asing. Dalam penjelasan di atas, belum ada aturan yang membahas penggunaan [se-] untuk bahasa asing. Aturan yang berlaku hanya menggunakan bahasa Indonesia sehingga kata penggunaan kata se-gorgeous itu tidak tepat. Awalan [se-] pada kata seenak, senyaman, segila, sebagus, selembut, dan segitu termasuk pada kelompok yang kedua. Ini disebabkan awalan [se-] pada kata tersebut mempunyai arti sebanyak yang dikendaki pelaku.
Bahasa yang digunakan oleh selebgram semakin lama semakin beragam, tergantung situasi dan kondisi dari selebgram tersebut. Secara tidak langsung selebgram juga dapat menjadi tolok ukur warganet dalam berbahasa. Tidak dimungkiri, banyak kata baru yang digunakan selebgram dan warganet di media sosial. Apalagi dalam menghadapi perkembangan teknologi, bahasa di media sosial semakin beragam mulai dari timbulnya kata baru, penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa asing dan lain-lain. Mari menggunakan bahasa Indonesia yang tepat dalam berselancar di media sosial supaya jati diri bangsa tetap terjaga.