Kemampuan Berbahasa dalam Praktik Berbicara di Depan Umum

Widya Sendy Alfons, S.Pd.

Penyuluh di Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Artikel ini telah terbit di harian Kabar Timur

Fungsi bahasa sebagai media komunikasi merupakan hal yang telah diketahui oleh banyak orang. Bahasa adalah salah satu ilmu yang banyak memberikan kontribusi bagi ilmu lain karena penggunaannya yang merata dalam setiap bidang kehidupan. Untuk menjelaskan semua hal dalam dunia ini, setiap orang memerlukan bahasa. Begitu pentingnya bahasa membuat kita seharusnya sadar untuk menghargai keberadaan bahasa itu sendiri.

Setiap orang yang berbicara akan memberi kesan tersendiri bagi pendengarnya. Orang yang paham dan mengetahui kaidah kebahasaan, jelas akan berbeda cara berbicaranya dengan orang yang sekadar menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi informal. Hal tersebut tentu akan berdampak jika kita berhadapan dengan orang banyak. Salah satu cara menilai kemampuan berbahasa seseorang, yaitu ketika ia berbicara di depan umum. Hal itu pun dapat berpengaruh terhadap cara menilai kemampuan diri seseorang. Cara berbicara yang sembrono, tidak terstruktur, dan asal bunyi akan membuat orang lain risi tentang kejelasan dan kebenaran pokok pembicaraan.

Ada beberapa hal yang memengaruhi kemampuan berbicara seseorang di depan umum.

1. Penguasaan diri

Menguasai diri sendiri adalah faktor yang paling penting ketika kita berbicara di depan umum. Jika seseorang terpengaruh dengan orang lain atau lingkungan sekitar dan membuatnya tidak fokus, secara tidak langsung emosi yang tidak stabil itu akan mengganggu pikiran dan gagasan sehingga tingkat kepercayaan diri berkurang.

2. Penguasaan materi

Bukan hanya diri yang harus dikuasai, tetapi materi/gagasan yang ingin disampaikan sangat penting untuk dikuasai. Kualitas pembicaraan seseorang dapat terukur jika gagasan yang disampaikan berbobot, isi pembicaraan dapat dibuktikan, dan edukatif.

3. Pendengar/audiensi

Orang yang mendengar kita berbicara sesungguhnya memiliki pengaruh yang cukup besar. Jika audiensi berasal dari kaum terhormat atau dari standar yang lebih tinggi dari kita, biasanya kita menjadi gugup dan berusaha untuk menyampaikan gagasan sebaik mungkin.

4. Pengalaman

“Pengalaman adalah guru yang berharga” pepatah lama itu benar adanya. Orang yang terbiasa dan berpengalaman berbicara di depan umum pasti memiliki sejumlah trik untuk membuat dirinya terlihat semakin baik di depan orang banyak. Pengalaman juga dapat membuat seseorang mengatasi emosi yang berlebihan dan berpengaruh terhadap antusias audiensi untuk mendengar dan percaya dengan hal yang disampaikan. Semakin berpengalaman seseorang, gagasannya semakin ingin diketahui banyak orang.

5. Latar belakang pendidikan

Pendidikan adalah elemen penting dari keutuhan membangun kualitas diri. Orang yang berpendidikan akan tercermin lewat sikap dan karya yang dibuat. Namun, kenyataannya tidak perlu berpendidikan tinggi untuk dapat berbicara di depan umum, tetapi perlu digarisbawahi bahwa pendidikan turut memengaruhi isi suatu pembicaraan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kesempatan untuk berbicara di depan orang.

6. Pengetahuan kebahasaan

Pengetahuaan kebahaasan turut berpengaruh ketika seseorang berbicara di depan umum. Orang yang paham tentang ilmu kebahasaan akan tampil dengan pilihan kata yang tepat, kalimat-kalimat yang terstruktur, dan intonasi yang sesuai dengan pungtuasi (jika menggunakan naskah). Penggunaan bahasa yang tepat dapat membantu seseorang menyampaikan maksud dan tujuan pembicaraannya. Sebaliknya, minimnya pemahaman kebahasaan dan pemerolehan kosakata membuat seseorang sulit menyatakan maksud agar dapat diterima orang lain. 

Enam faktor di atas adalah sebagian dari banyaknya faktor yang turut memengaruhi kemampuan berbicara seseorang di depan umum. Hal itu tidak dapat dihindari karena berbagai tuntutan, baik pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Faktor keenam perlu menjadi perhatian khusus karena tidak jarang percaya diri yang berlebihan, pengalaman yang banyak, hingga berpendidikan tinggi masih belum mampu menjadikan seseorang berbicara dengan baik. Tertib berbahasa akan membuat isi pembicaraan seseorang berkualitas. Hal itu mendorong terbukanya kesempatan seseorang untuk dikenal luas karena kemampuan diri yang dapat terukur salah satunya lewat penguasaan kebahasaan tersebut.

Penguasaan ilmu kebahasaan sangat penting dalam berbagai aspek. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai instansi pemerintah/swasta, sekolah, dan ruang publik lainnya masih banyak ditemui. Hal tersebut menandakan kurangnya kepedulian untuk memperbaiki masalah kebahasaan secara serius. Dengan demikian, tuntutan untuk menertibkan penggunaan bahasa lisan maupun tulisan di berbagai ranah harus mendapat tanggapan serius dari masyarakat Indonesia sendiri. Semua elemen masyarakat secara perlahan harus menyatukan pandangan untuk memartabatkan bahasa Indonesia guna terciptanya Indonesia yang tertib berbahasa. Budayakan literasi membaca untuk menumbuhkan pengetahuan karena untuk menjadi pembicara yang hebat sudah seharusnya dibekali muatan pengetahuan yang tidak terbatas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 − two =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top