Revitalisasi Sastra, Revitalisasi Budaya

David Rici Ricardo Hutabarat, S.S.

Pengkaji Bahasa dan Sastra di Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau yang lebih dikenal dengan Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus berupaya mewujudkan bahasa Indonesia agar ‘Bermartabat dan Bermanfaat’ sesuai dengan slogannya, Bermartabat dan Bermanfaat di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 2021 Badan Bahasa membentuk Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP).

Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) terdiri atas tiga bidang, yakni bidang literasi kebahasaan dan kesastraan, internasionalisasi bahasa Indonesia, dan pelindungan bahasa dan sastra. Bidang literasi kebahasaan dan kesastraan terdiri atas empat KKLP, yakni KKLP Perkamusan dan Peristilahan, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Literasi, dan Pembinaan dan Bahasa Hukum. Bidang internasionalisasi bahasa Indonesia terdiri atas dua KKLP, yakni KKLP Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan Penerjemahan. Bidang pelindungan bahasa dan sastra hanya satu KKLP, KKLP Pelindungan dan Pemodernan. Tahun 2022 ini, KKLP Pelindungan dan Pemodernan fokus pada revitalisasi bahasa dan sastra. Oleh karena itu, staf Kantor Bahasa Provinsi Maluku yang tergabung di dalam KKLP Pelindungan dan Pemodernanlah yang bertanggung jawab dalam melaksanakan revitalisasi sastra pada tahun 2022 ini.

Revitalisasi menurut KBBI versi V adalah proses, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali. Revitalisasi sastra dapat diartikan sebagai proses, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali sastra yang daya hidupnya mengalami penurunan, bahkan terancam punah. Pada tahun 2022 ini, Kantor Bahasa Provinsi Maluku berfokus untuk merevitalisasi sastra Seka Sikin. Sastra Seka Sikin merupakan sastra lisan yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kabupaten Maluku Barat Daya yang dikenal dengan Bumi Kalwedo menyimpan begitu banyak khazanah budaya. Khazanah budaya yang sarat akan nilai-nilai filosofi. Mengapa Kantor Bahasa Provinsi Maluku memilih sastra Seka Sikin di antara begitu banyak sastra yang ada di Maluku? Salah satu budaya yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman adalah sastra Seka Sikin. Hal itu sejalan dengan keresahan yang diungkapkan oleh Kepala Desa Werwaru, Elias Tenggawna bahwa, “Masyarakat sekarang ini hampir tidak mau melaksanakan lagi, karena sudah tergiur perkembangan zaman”. Bukan hanya itu, alasan Kantor Bahasa Provinsi Maluku perlu melakukan revitalisasi terhadap sastra lisan ini ialah kondisi sastra lisan ini, jika dibiarkan, lambat laun sastra ini akan mengalami kepunahan.

Revitalisasi sastra Seka Sikin dimulai dengan tahap koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya dan koordinasi dengan pelatih sastra Seka Sikin. Setelah itu, barulah tahap pelatihan. Sebelum pelatihan dimulai, seluruh peserta mengerjakan tes awal untuk menguji pemahaman mereka tentang sastra Seka Sikin. Setelah pelatihan, diadakan pementasan. Sebelum pementasan dimulai, ada geladi resik. Setelah pementasan, seluruh peserta pelatihan mengerjakan tes akhir untuk menguji pemahaman mereka tentang sastra Seka Sikin. Selain itu, seluruh peserta juga mengisi formulir evaluasi pelatihan yang menilai secara objektif penyelenggaraan revitalisasi sastra Seka Sikin. Setelah itu, pelatih sastra Seka Sikin mengisi evaluasi terhadap setiap peserta yang mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk mengukur seluruh peserta apa ada perubahan atau tidak setelah mengikuti pelatihan sastra Seka Sikin.

Tahap pelatihan adalah tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya revitalisasi sastra Seka Sikin tersebut. Oleh karena itu, Kantor Bahasa Provinsi Maluku sangat berhati-hati dalam menentukan pelatih yang akan melatih seluruh peserta. Jon Des Tipak, S.Pd., seorang pecinta budaya yang akhirnya diputuskan menjadi pelatih sastra Seka Sikin. Beliau sangat berpengalaman dan memiliki kompetensi dalam melatih sastra Seka Sikin. Ada 45 peserta yang mengikuti revitalisasi ini dengan berbagai jenjang pendidikan, yakni  4 siswa SD, 24 siswa SMP, 2 siswa SMK, 14 siswa SMA, dan 1 mahasiswa. Pelatihan sastra Seka Sikin berlangsung selama sebelas hari. Selama sebelas hari itu, 45 peserta  dilatih pemahamannya tentang sastra Seka Sikin.

Seka Sikin merupakan jenis tari-tarian. Tarian ini terdiri atas tiga jenis, yakni tarian Seka, tarian Sikin, dan tarian Seka Sikin. Tarian itu sudah dikenal dan ada sejak leluhur ada. Biasanya tarian Seka, tarian Sikin, dan tarian Seka Sikin itu diselenggarakan pada momen-momen tertentu, seperti penyambutan tamu, pelantikan raja, pelantikan kepala desa, pelantikan saniri, pesta pembangunan rumah, pesta perkawinan, pesta desa, dan perayaan hari besar nasional. Pada tarian Seka, tarian Sikin, dan tarian Seka Sikin tersebutlah, terdapat sastra berupa nyanyian dan pantun. Nyanyian dan pantun itu menggunakan bahasa daerah, bahasa Moa.

Gambar Revitalisasi Sastra Seka Sikin

Berdasarkan hasil wawancara dengan Jon Des Tipak, S.Pd., seorang pecinta budaya sekaligus pelatih sastra Seka Sikin, contoh nyanyian yang terdapat di dalam tarian Seka adalahberjudul Moweni Mkite Ma’yam. Teks nyanyian tersebut akan diuraikan di bawah ini:

Moweni Mkite Ma’yam

Amo marano mneye la apuno

Moweni syalera mkite ma yam

Amo marano mneye la apuno

Moweni syalera mkite ma yamio

Ramuna niaka nodio – ramuna niako

Leretina ramuna niaka nodio

Hoi…hoi yooooo

Ho yar’re

Ramuna niaka nodio – ramuna niako

Leretina ramuna niaka nodio

Syololo…ramuna niak

Amo marano mneye la apuno

Moweni syalera mkite ma yam

Amo marano mneye la apuno

Moweni syalera mkite ma yamio

Ramuna niaka nodio – ramuna niako

Leretina ramuna niaka nodio

Teks nyanyian yang berjudul Moweni Mkite Ma’yam di atasadalah teks yang  dinyanyikan oleh seluruh penari Seka untuk menyambut tamu-tamu yang hadir di Desa Werwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya. Tamu-tamu yang dimaksud adalah siapa saja yang mengunjungi Desa Werwaru tersebut.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Kapan Kunjungi Kami

Tuan raja tinggal di Ambon

Kapan hari kunjungi kami

Tuan raja tinggal di Ambon

Kapan hari kunjungi kami

Hati mungkin terpikat – hati mungkin

Hari ini mungkin hati terpikat

Hoi…Hoi yooooo

Ho yar’re

Hati terpikat – hati terpikat

Hari ini, mungkin hati terpikat

Syololo…Hati mungkin

Tuan raja tinggal di Ambon

Kapan hari kunjungi kami

Tuan raja tinggal di Ambon

Kapan hari kunjungi kami

Hati mungkin terpikat – hati mungkin

Hari ini mungkin hati terpikat

Tarian Seka adalah tarian yang dilakukan oleh laki-laki saja. Biasanya jumlah laki-laki yang melakukan tarian Seka adalah sebanyak 10-30 orang. Tarian Sikin adalah tarian yang dilakukan oleh perempuan saja. Biasanya jumlah perempuan yang melakukan tarian Sikin adalah sebanyak 10-30 orang. Tarian Seka Sikin adalah tarian yang dilakukan oleh gabungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya gabungan laki-laki dan perempuan yang melakukan tarian Seka Sikin adalah sebanyak 10-30 orang. Jenis tarian Seka yang direvitalisasi adalah tarian Hnyek Lawne. Jenis tarian Sikin yang direvitalisasi adalah tarian Wnyotne. Jenis tarian Seka Sikin yang direvitalisasi adalah tarian Lalane.

Merevitalisasi sastra Seka Sikin tentunya merevitalisasi budaya yang ada di Desa Werwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya. Hal itu dapat dijelaskan dengan budaya penyambutan tamu yang ada di Desa Werwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya seperti yang dijelaskan di atas. Setiap kali ada tamu yang datang, maka selalu disambut dengan tarian Seka  yang di dalamnya terdapat nyanyian yang berjudul Moweni Mkite Ma’yam di atas. Merevitalisasi sastra Seka tentunya merevitalisasi budaya penyambutan tamu yang ada di Desa Werwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga budaya penyambutan tamu tersebut tidak mengalami kepunahan. Bukan hanya budaya, merevitalisasi sastra Seka Sikin juga menjaga bahasa daerah dari kepunahan, karena nyanyian dan pantun yang terdapat di dalam tarian Seka, tarian Sikin, dan tarian Seka Sikin menggunakan bahasa daerah, bahasa Moa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen − 7 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top