Serba-Serbi Persiapan Menuju Puncak FTBI Tingkat Provinsi Peserta Kabupaten Buru

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat provinsi sudah di depan mata, lalu bagaimanakah persiapan dari tiga kabupaten yang akan mengikutinya? Mari kita ulas lebih dalam. 

Seluruh peserta FTBI tingkat provinsi yang berasal dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar sudah tiba di Kota Ambon. Total 36 peserta yang mewakili kabupaten masing-masing untuk mengikuti FTBI tingkat provinsi yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Total 36 peserta ini merupakan perwakilan yang terbaik dari tiga kabupaten. Tidak tanggung-tanggung, perwakilan yang diberangkatkan adalah pemenang pertama dari setiap mata lomba yang dipertandingkan saat FTBI tingkat kabupaten kemarin. Terdapat enam mata lomba yang dipertandingkan saat FTBI tingkat kabupaten itu, yakni Menulis dan Membaca Puisi, Mendongeng, Menyanyi, Lawakan Tunggal/Stand Up Comedy, Menulis Cerpen, dan Berpidato.

Kabupaten Buru adalah kabupaten yang kedua menyelenggarakan FTBI tingkat kabupaten. Bagaimanakah persiapan seluruh peserta dalam menyongsong puncak FTBI tingkat provinsi? 

Rombongan dari Kabupaten Buru tiba di Ambon pada Senin, 28 November 2022. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru, Dahlan Kabau, S.Pd. melepas secara resmi keberangkatan rombongan tersebut menuju Ambon. Pelepasan ini dilakukan tepatnya di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Buru. Turut hadir saat pelepasan itu adalah pejabat dan seluruh staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru, para kepala sekolah, dan orang tua dari seluruh peserta. Rombongan dari Buru tersebut terdiri atas seluruh peserta yang berjumlah 12 orang, seluruh guru pendamping, dan duta bahasa yang selama ini ditugaskan di sana. Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Buru benar-benar nyata dan dirasakan oleh seluruh pihak selama pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Buru ini berlangsung.

Seluruh peserta yang akan mengikuti FTBI tingkat provinsi yang mewakili Kabupaten Buru berkesempatan audiensi dengan Penjabat Bupati Kabupaten Buru, Djalaludin Salampessy sebelum berangkat ke Ambon. Audiensi tersebut dilaksanakan pada Jumat, 11 November 2022 dan dihadiri oleh Pelaksana Harian (plh.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru, Drs. Arman Buton, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru, Je Tan, S.E., seluruh guru pendamping, para kepala sekolah, dan duta bahasa yang ditugaskan selama ini di Kabupaten Buru. Di dalam audiensi tersebut, Djalaludin Salampessy berpesan kepada seluruh peserta agar bahasa Buru tetap dilestarikan, sehingga bahasa Buru bisa dikenal di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, beliau juga berharap agar anak-anak yang merupakan perwakilan dari Kabupaten Buru tersebut terus berprestasi. Berprestati tidak hanya di bidang bahasa, melainkan di bidang-bidang lainnya juga. Selain itu, Djalaludin Salampessy juga berpesan kepada guru pendamping agar terus menanamkan kecintaan seluruh siswa terhadap bahasa Buru. Terakhir, beliau meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengawal FTBI tingkat provinsi hingga pelaksanaan FTBI tingkat nasional agar bahasa Buru dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia ini.

Sebelum berangkat ke Ambon, seluruh peserta yang berjumlah 12 orang itu mengikuti pelatihan mulai dari tanggal 11—27 November 2022. Selama 17 hari mereka dilatih oleh seniman Buru, yakni M. Taib Tan, S.H., M. Th. Al Affandi Rada, S.Sos., dan Husni Mukaddar. Setiap harinya, pelatihan dilakukan di kediaman Kabid Kebudayaan Kabupaten Buru, Je Tan, S.E.. Bukan hanya sekadar sebagai tempat pelatihan, seluruh peserta juga menginap di situ. Waktu pelatihan biasanya dilakukan mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIT setiap harinya. Persiapan yang dilakukan seluruh peserta dari Buru yang tampak saat pelatihan pementasan itu sudah mencapai 85 persen, tegas ketiga duta bahasa yang selama ini ditugaskan di sana.

Pementasan yang akan ditampilkan oleh seluruh peserta dari Kabupaten Buru mengangkat tema tentang Puji Malaka, cerita yang sudah hampir punah di Kabupaten Buru. Pementasan ini sarat akan nilai-nilai filosofi yang ingin disampaikan. Bagaimanakah penampilan anak-anak Buru pada FTBI tingkat provinsi tersebut? Penasaran bukan? Saksikan langsung di Lapangan Merdeka Ambon.

Seluruh peserta yang akan menampilkan pementasan di FTBI tingkat provinsi selama di Ambon akan dilatih kembali selama 5 hari berturut-turut. Seluruh peserta akan diajar oleh orang-orang profesional di bidanganya. Pelatih seluruh peserta berasal dari Sanggar Paparisa Kecil. 

Mengenai kesiapan untuk mengikuti FTBI tingkat provinsi yang sudah di depan mata, salah satu perwakilan peserta dari Buru yang bernama Okniel Tasidjawa mengatakan saya sudah siap dan optimis mengikuti FTBI tingkat provinsi ini, karena telah mempersiapkan penampilan yang akan dipentaskan nanti. Selain itu, perwakilan guru pendamping dari Buru yang bernama Fika J. Rumaday, S.Pd. mengatakan saya dan seluruh siswa siap mengikuti FTBI tingkat provinsi, karena telah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk mengenai atribut yang akan digunakan saat tampil di Lapangan Merdeka Ambon nanti.Ketiga duta bahasa yang selama ini ditugaskan di sana berharap agar seluruh peserta mencintai bahasa Buru, bukan hanya saat FTBI berlangsung, melainkan selama-lamanya. Selain itu, seluruh peserta seharusnya semakin cinta terhadap bahasa Buru dan menginspirasi yang lain agar cinta juga terhadap bahasa Buru. Pelaksanaan FTBI tingkat provinsi dilaksanakan di Lapangan Merdeka Ambon, Jalan Raya Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada hari Sabtu, 3 Desember 2022.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 2 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top