Geliat Literasi: Kamus Masuk Sekolah

Wahyudi Pasapan, S.S.

Widyabasa Ahli Pertama Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Artikel ini telah terbit di harian Siwalima

Istilah literasi makin populer dewasa ini. Literasi juga dikenal dengan istilah melek aksara, keberaksaraan, atau kemahirwacanaan. Upaya untuk meningkatkan literasi juga makin marak dilakukan, baik di lingkungan pendidikan formal, nonformal, maupun komunitas-komunitas penggerak literasi. Kesadaran akan rendahnya tingkat literasi di negeri ini, menggerakkan para pegiat literasi untuk mendorong peningkatan kemampuan literasi di berbagai wadah. 

Salah satu kemahiran dasar yang harus kita miliki agar dapat memilih sumber rujukan yang tepat terutama dalam mengakses informasi dan berita yang tepercaya adalah kemampuan merujuk. Kemampuan ini tidak hanya berkaitan dengan pemilihan rujukan yang tepercaya. Kemahiran merujuk juga  berkaitan dengan pemilihan rujukan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ataupun usia di antara begitu banyak rujukan yang dapat ditemukan. Kemahiran merujuk sebagai bagian dari kemampuan literasi perlu ditingkatkan. Produk leksikografi, seperti kamus, glosarium, dan tesaurus, merupakan salah bentuk karya rujukan yang perlu diketahui, terutama oleh pelajar. 

Pada tahun 2023, Kantor Bahasa Provinsi Maluku menggelar kegiatan Kamus Masuk Sekolah. Kamus Masuk Sekolah merupakan program yang dicetuskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau lebih dikenal dengan Badan Bahasa. Program ini bertujuan untuk memasyarakatkan kamus dan produk leksikografi lainnya kepada pelajar di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA). Seperti kita ketahui bersama, leksikografi saat ini sudah sangat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Namun, minat untuk pemanfaatan produk leksikografi tersebut masih sangat minim. Bahkan, produk-produk perkamusan yang sudah sangat umum, seperti KBBI, tesaurus, dan glosarium, belum familier di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasyarakatkan produk-produk tersebut kepada pelajar.  

Kegiatan Kamus Masuk Sekolah dilaksanakan dengan menggandeng Duta Bahasa Provinsi Maluku. Metode yang diterapkan adalah kunjungan langsung ke sekolah-sekolah. Proses belajar dilakukan secara tatap muka dengan situasi semiformal. Kegiatan tersebut menyasar empat sekolah dasar yang terletak di empat desa di Kecamatan Teon Nila Serua. Materi yang disampaikan seputar pengenalan kamus, jenis-jenis kamus, struktur kamus, serta cara mencari kata dan arti kata dalam kamus. Selain kamus, pada kesempatan tersebut, diperkenalkan pula jenis-jenis produk leksikografi lainnya, seperti tesaurus dan glosarium. Siswa juga berkesempatan langsung mencoba menggunakan KBBI cetak untuk mencari arti kata. Praktik langsung dilakukan untuk melatih kemampuan siswa dalam menggunakan kamus. 

Kegiatan dirancang dengan metode yang menarik dan diselingi dengan permainan agar tidak membosankan. Agar lebih maksimal, pertemuan dilakukan sebanyak dua kali. Pada pertemuan pertama, siswa mendapatkan materi tentang kamus dan jenis-jenisnya, struktur kamus, dan cara membaca kamus. Selanjutnya, pada pertemuan kedua, siswa akan diajak untuk mereviu kembali materi yang sudah diberikan pada pertemuan pertama. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa materi pengenalan kamus pada pertemuan awal sudah bisa diterima dengan baik oleh siswa. Setelah selesai mengikuti kegiatan Kamus Masuk Sekolah, kemampuan literasi para peserta diharapkan akan meningkat,terutama mengenai perkamusan. Selain itu, siswa juga diharapkan akan menjadikan kamus sebagai sumber rujukan untuk menemukan makna kata yang dianggap rumit.

Kamus Masuk Sekolah dirancang untuk memperkenalkan praktik leksikografi dasar kepada siswa tingkat dasar, menengah, dan atas. Setelah mengenal kamus dan produk leksikografi lainnya, diharapkan siswa mampu menerapkan kemahiran merujuk yang sudah dimilikinya, terutama dalam penggunaan kata. Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut, siswa juga diajak untuk bermain tebak kata dari bahasa Serua yang diambil dari Kamus Dwibahasa Serua-Indonesia yang diterbitkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku. 

Kehadiran program Kamus Masuk Sekolah tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa terhadap praktik leksikografi dasar dan mendorong pemanfaatan produk perkamusan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatnya kemahiran merujuk pada siswa, terutama dengan  menggunakan produk perkamusan, pengetahuan siswa terhadap berbagai istilah dan kata-kata baru akan terus meningkat. Dengan demikian, siswa terbiasa untuk memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat, baik dalam tuturan maupun tulisan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − 14 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top