Selayang Pandang Perkembangan Bahasa pada Manusia

Oleh: Harlin, S.S.

Peneliti Bahasa, Kantor Bahasa Maluku

Menurut Nippold (2006), Masykouri (2011a, 2011b, 2011c), perkembangan bahasa dalam komunikasi berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

1.  Usia 0 – 2 tahun

Rentang usia 0-2 tahun, bayi mengalami beberapa tahapan berbahasa, yaitu:

Usia 0-6 minggu. Ketika bayi lahir hingga berusia 6 minggu, bayi hanya bisa menangis dan tidak dapat mengeluarkan suara tertentu. Bentuk komunikasi yang dapat dilakukan oleh bayi adalah komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh seperti gerakan kaki atau gerakan lengan, kontak mata, dan ekspresi wajah.

Usia 2-4 bulan. Bayi mulai mengeluarkan suara-suara atau bunyi-bunyi vokal yang dilakukan secara berulang seperti “u…u…” atau “a…a…” ketika ia merasa nyaman. Namun, suara atau bunyi seperti itu selanjutnya akan menghilang beberapa bulan setelah usia itu.

Usia 4-6 bulan. Pada usia sekitar 5 bulan, bayi mengeluarkan bunyi mengoceh secara acak yaitu sekumpulan suara yang dikeluarkan bayi ketika mendapatkan perhatian orang lain. Selain itu, bayi juga mulai dapat mengeluarkan suara atau bunyi yang lebih beragam. Hal ini disebabkan karena semakin matang dan membaiknya pita suara serta kemampuan bernafas bayi.

Usia 6-8 bulan. Pada usia ini, bayi mengeluarkan ocehan dengan bunyi yang lebih terkendali dan mulai menggunakan suara yang berulang dan lebih jelas seperti “papapa”, “mamama”, atau “dadada”.

Usia 8-12 bulan. Pada masa ini, anak mulai mengeluarkan suara seakan-akan berbicara dengan orang tuanya. Komunikasi nonverbal seperti intonasi suara dan ekspresi wajah mulai tampak seperti benar-benar berbicara, tetapi belum ada kata jelas apa yang diucapkan.

Usia 12-18 bulan. Pada usia ini, anak mulai dapat mengucapkan kata pertama. Ketika usia mencapai 18 bulan, kata-kata yang berhasil diucapkan mencapai 50-an kata.

2. Usia 2-4 tahun

Pada rentang usia ini, kemampuan bahasa anak mulai berkembang. Ia tidak lagi menangis ketika ingin sesuatu, tetapi mulai dapat mengungkapkan apa yang ia inginkan. Tidak hanya kemampuan berbahasa yang mengalami perkembangan, melainkan juga kemampuan mendengar serta kemampuan sosial anak tersebut. Di masa ini seorang anak mulai bermain dengan teman sebayanya dan belajar berbagai keterampilan sosial dalam interaksi bersama lingkungan sosial. Adapun tahapan perkembangan bahasa pada masa ini ditandai dengan:

Usia sekitar 2 tahun. Di usia ini, anak mulai dapat menerima bahasa dengan baik, menggunakan bahasa telegrafik yang terdiri atas 2 hingga 3 kata. Selain itu, jumlah kosa kata yang digunakan terdiri atas 3 hingga 50 kata.

Usia sekitar 3 tahun. Di usia ini, anak keterampilan sosial anak mulai meningkat, berusaha untuk berkomunikasi, dan mulai menggunakan percakapan. Jika anak tidak memahami apa yang disampaikan oleh orang lain akan menunjukkan rasa frustrasi. Adapun jumlah kosa kata yang dikuasai semakin bertambah yakni sekitar 300 hingga 500 kata.

3.  Usia 4-6 tahun

Di rentang usia 4-6 tahun, anak mengalami kemajuan dalam penggunaan bahasa. Anak sudah mampu untuk mengemukakan pikiran dengan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas. Ia pun sudah dapat bercakap-cakap setiap kali ada kesempatan. Kemampuan ini diperoleh melalui pengalaman selama menggunakan bahasa yang sekaligus meningkatkan kemampuan berbicara. Dengan kesempatan yang didapat, anak berlatih dan terus berlatih untuk dapat melakukan komunikasi dua arah. Adapun tahapan perkembangan bahasa pada masa ini ditandai dengan:

Usia sekitar 4 tahun. Di usia ini, anak mulai dapat menerapkan pengucapan beberapa kata beserta tata bahasanya. Jumlah kosakata yang dikuasai bisa mencapai 1400 hingga 1600 kata. Ia juga tampak lebih berani mengemukakan pikiran dan pendapat, khususnya bila ia merasa tertarik dengan tema pembicaraannya. Sementara itu, keterampilan sosial anak  pun semakin berkembang yakni dengan mencari cara yang tidak dimengerti, menyesuaikan pengucapan untuk pendengar informasi, perselisihan dengan kawan sebaya dapat diselesaikan dengan kata dan ajakan untuk bermain lebih sering.

Usia sekitar 5-6 tahun. Anak mulai dapat menyusun kalimat dan tata bahasa dengan benar, menggunakan awalan, kata kerja sekarang, kemarin, dan yang akan datang, rata-rata penjang kalimat setengah per kalimat meningkat menjadi 6-8 kata.

4.  Usia 6-12 tahun

Masa usia 6-12 tahun dikenal juga sebagai masa usia sekolah. Di masa usia 6-12 tahun, anak mulai menggunakan bahasa secara simbolik. Adapun perkembangan bahasa di masa ini ditandai dengan:

  • Menggunakan bahasa yang lebih kompleks, lebih banyak kata sifat yang digunakan, menggunakan kalimat pengandaian, jumlah kata rata-rata per kalimat 7 atau 6 kata.
  • Kosakata untuk bahasa lisan mencapai 3000 kata.
  • Di bidang sosial, anak menggunakan klausa adjektif dengan menggunakan kata ‘yang’ dan lebih banyak menggunakan kata kerja yang dibendakan.
  • Makin meningkatnya kemampuan untuk membaca dan memahami bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal lainnya.
  • Mampu memprediksi perilaku orang lain.
  • Berusaha untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
  • Menyesuaikan bahasa yang digunakan.

Di masa usia sekolah ini, anak-anak juga juga mulai dapat memberikan bantuan  dan menunjukkan sifat memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain, mengembangkan kemampuan naratif yang ditandai oleh peristiwa yang diurutkan secara sebab akibat atau bercerita,  menunjukkan peningkatan keterampilan percakapan, memperluas topik pembicaraan, dan menggunakan bahasa untuk berbagai macam fungsi.

5.  Usia 13-19 tahun

Masa usia 13-19 tahun disebut juga sebagai masa remaja. Pada masa ini, perkembangan bahasa remaja semakin meningkat dengan pesat karena dipengaruhi oleh perkembangan kognitif dan lingkungan sekitarnya seperti keluarga, masyarakat sekitar, sekolah, dan teman sebaya. Perkembangan bahasa di masa remaja ditandai dengan:

  • Jumlah kosakata yang dikuasai semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya referensi bacaan serta topik yang semakin kompleks.
  • Semakin berkembangnya pola bahasa pergaulan yang digunakan remaja dengan teman sebaya.
  • Menyukai digunakannya metafora atau gaya bahasa lain guna mengekspresikan pendapat atau perasaan mereka.
  • Mampu menciptakan ungkapan atau istilah-istilah baru yang tidak baku atau bahasa gaul.

6.  Usia 20 tahun ke atas

Di rentang usia 20 tahun ke atas atau masa dewasa, perkembangan bahasa ditandai dengan semakin kompetennya manusia dalam menggunakan bahasa verbal maupun bahasa nonverbal ketika berkomunikasi dengan orang lain, menunjukkan pemahaman terhadap apa yang disampaikan oleh orang lain, dan digunakannya perilaku nonverbal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + fifteen =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top